JAKARTA, KOMPAS.com – Aktris peran Marcella Zalianty akan menggelar pementasan teatrikal Jalasena Laksamana Malahayati.
Laksamana Malahayati merupakan salah satu pahlawan nasional dari Tanah Rencong, Aceh.
Marcella Zalianty akan bertindak sebagai pemeran utama sekaligus produser dalam pementasan ini.
Ia menggandeng Jay Soebijakto sebagai pengarah artistik dan Iswadi Pratama selaku sutradara untuk mengangkat cerita Malahayati ke dalam pertunjukan pementasan teater.
Naskah ceritanya diangkat dari naskah film layar lebar dan hasil riset yang telah dilakukan oleh Marcella Zalianty dan Keana Production.
“Malahayati merupakan sosok penting dan menarik. Dialah satu-satunya sosok wanita dalam sejarah armada laut Nusantara yang sangat berpengaruh dalam politik militer kerajaan Aceh Darusalam,” kata Marcella dalam keterangan pers tertulis, Senin (21/8/2023).
“Malahayati hadir sebagai spirit perempuan yang merepresentasikan bukan lagi tanah yang menunggu dan menumbuhkannya, tetapi laut yang menyuarakan keberanian,” lanjutnya.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menambahkan ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah hidup dan sejarah Laksamana Malahayati.
“Laksamana Malahayati menjadi bagian penting saat Aceh mencapai kejayaan melalui basis pengembangan maritimnya,” kata Muhammad Ali.
Pementasan Jalasena Laksamana Malahayati melibatkan pemain film, pemain teater Koma, wayang orang Barata dan juga dari prajurit Kowal dan korps Marinir serta beberapa perwira tinggi TNI AL.
Beberapa nama pemain film yang akan tampil di antaranya adalah Arswendi Bening Nasution (sebagai Alauddin Riayat Syah al-Mukammil), Aulia Sarah (sebagai Cut Limpah), dan Cut Mini (sebagai ibu Malahayati).
Selain pertunjukan teaterikal, Marcella Zalianty sebelumnya sudah mengangkat kisah heroik Laksamana Malahayati ini dalam wujud komik pada 2018.
Ketua PARFI 56 ini berharap bisa segera mengangkat kisah ini ke dalam layar lebar.
Jalasena Laksamana Malahayati: Kisah Heroik Perjuangan Laksamana Perempuan Pertama di Dunia akan digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, pada 8-9 September 2023.
Kisah kepahlawanan singa betina dari Aceh itu akan diangkat kembali dalam bentuk seni pertunjukan teatrikal dalam rangka menyambut HUT ke-78 TNI AL.
Lahir di Aceh Besar, 1 Januari 1550, dengan nama asli Keumalahayati, Laksamana Malahayati adalah panglima armada laut perempuan pertama di Kesultanan Aceh yang dipimpin Sultan Alauddin Riayat Syah al-Mukammil.
Dalam sebuah pertempuran menghadapi bangsa Portugis di perairan Teluk Haru, Selat Malaka pada tahun 1586, Malahayati kehilangan suaminya, Laksamana Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief.
Kenyataan itu tak dapat diterima sehingga Malahayati bertekad untuk menuntut balas dengan membentuk Inong Balee, laskar perang berkekuatan 2.000 personel yang seluruh prajuritnya adalah perempuan.
Salah satu kesuksesan terbesar pasukan Inong Balee pimpinan Laksamana Malayahati adalah mematahkan perlawanan armada Belanda yang dipimpin dua pengelana bersaudara, Cornelis de Houtman dan Frederik de Houtman.
Sumber : kompas.com
